Daripada berfantasi sedang bergandengan tangan dengan ”imaginary husband no 2” di pantai Kuta, Bali, yang romantis itu dan Fantasi tentang ”suami imajiner” itu pastilah perfect, hahaha….mendingan pikirkanlah hal-hal berikut ini sebelum anda mengambil keputusan untuk minta cerai dari suami:
1. Apakah kita siap untuk menandatangani surat cerai di depan pengacara, dan untuk ribet membagi harta gono gini secara ”adil”? Padahal yang namanya sudah cerai, kata ”adil” hampir pasti tidak ada. Lain dengan waktu kita jatuh cinta dan pacaran. Ibaratnya lagu, yang dipasang adalah lagu ”Kemesraan ini…”, sedangkan ketika proses perceraian, lagunya ganti ”Majuuuu Tak Gentar….” Hahaha….
2. Bagaimana dengan anak, ikut kita atau ikut suami? Kalau kita bercerai, padahal ada anak, bagaimana membagi waktu si anak? Akan tinggal dengan siapa dia? Belum lagi soal menyampaikan perceraian tersebut kepada si anak bahwa ayahnya akan pindah dan tidak tinggal lagi bersama kita.
3. Bagaimana menghadapi keluarga kita sendiri? Keluarga mertua kita? Semua pasti akan heboh menanyakan, atau bahkan mencoba merujukkan kita kembali. Belum lagi masyarakat di luar sana yang akan memberi cap kita sebagai ”janda”. Dan, tidak Semua orang di kultur Asia ini yang bisa open minded soal ini. Beberapa kalangan menyebut perjalanan ini sebagai ’walk of shame” Sanggup enggak kita menghadapi tatapan mata atau gosipan orang mengenai kegagalan pernikahan kita?
4. Bayangkan tugas-tugas yang sebelumnya biasa ditangani suami, bagaimana nantinya kalau kita bercerai dan harus mengerjakan sendiri? Misalnya seperti memasang koneksi internet di rumah atau kebiasaan suami membawakan tas belanja kita. Hal-hal kecil yang biasa dilakukan suami untuk kita, yang kadang mudah sekali kita lupakan dan tidak kita hargai karena kita anggap sudah taken for granted.
5. Bayangkan, pas Valentine Day, pas ulang tahun kita, pas Tahun Baru, pas Natal, atau hari raya lainnya, kita mesti sendirian. Syukur kepada Tuhan YME, kalau setelah bercerai ”imaginary husband no.2” yang ada di angan-angan kita akhirnya hadir dalam kehidupan nyata sehingga kita tidak sendiri. Tapi bayangkan dulu, bagaimana kalau misalnya worse come to worse, TIDAK ADA. Bisa atau sanggup enggak kita menjalani semuanya sendirian? Asumsi saja, setelah bercerai bisa jadi kita tidak ketemu dengan pria yang cocok dengan kita…. Lalu, ingat dulu waktu single, pasti pernah dapat yang namanya coklat valentine.
Jadi, sebelum kita terbawa emosi dan membuat keputusan terburu-buru—atau saking terlenanya dengan fantasi kita akan”imaginary husband no 2” ingatlah bahwa DIVORCE is an UGLY business. Cerai bukan hanya menyakitkan, tapi juga mahal untuk Anda dan suami Anda. Terlebih lagi, perceraian juga sangat berat bagi anak-anak. So, before you give up on your marriage, THINK,THINK THINK! Betapapun susahnya, coba ingat-ingat kenapa kita menikahi pria ini. Paksa diri kita untuk melihat dan mengakui kebaikan- kebaikan atau good qualities yang suami kita miliki. Walaupun kalau sedang ill feel rasanya hampir tidak ada tuh yang namanya good qualities hahaha. . ..Kadang, mengubah ATTITUDE kita, bukan mengubah pernikahan kita, adalah jawabannya. Sometimes the way out is in. Maksudnya, jalan keluarnya adalah di dalam diri kita sendiri, bukan di luar sana.
Sobat ojink tidak usah bercerai ya,1 persembshsn khusus dari saya silahkan di KLIK mendownload lagu bercerai muda koleksi dari CAMELIA musik.
No comments :
Post a Comment
Download lagu gratis.. silahkan berkomentar yang baik. salam Ojink Jepara.